Kamis, 08 Desember 2011

Gadis dua tiga..

Gadis itu biasa dipanggil dengan gadis dua tiga, terlahir pada tanggal dua puluh  tiga tepat pada malam selasa legi kalender Jawa. Gadis dua tiga berfikir abstrak sulit mungkin bisa dicerna oleh teman-teman sebayanya. Hal-hal yang "njelimet" untuk sebagian orang menjadi harta karun pengetahuan yang sangat berharga untuknya. Mungkin salah satu penyebab berasal dari darah yang mengalir di tubuh gadis dua tiga. Darah percampuran dari dua kebudayaan kental antara Minangkabau dan Jawa. Campuran trah keturunan  Majapahit- Mataram dan Pagaruyung.

Gadis dua tiga bersifat hangat dan secerah matahari pagi, tapi di balik senyumannya yang ceria, di hatinya tersimpan ribuan pertanyaan yang belum tertuntaskan. Tentang apa dan mengapa semua proses alam dan pembelajaran yang terus menerus mengoyak syaraf-syaraf otaknya untuk terus berfikir keras mencari jawaban pertanyaan tersebut meski wajahnya tetap tersenyum dan mulutnya tertawa.


Gadis ini percaya bahwa Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada maksud. Tersembunyi di balik semua misteri yang dikandungnya. Termasuk soal angka atau biasa disebut dengan numerologi. Numerologi dikenal dengan numeromancy atau arithomancy, pernah digunakan sebagai bentuk ramalan umum; pada saat kini, ilmu numerologi pemakaiannya hanya mengaitkan dengan analisa kepribadian dan potensi saja. Dasar kepercayaan numerologi, bahwa angka-angka terutama angka primer yaitu 1 sampai 9, mempunyai pengaruh terhadap segala segi kehidupan dan kepribadian kita.


Dalam hujan yang mengamuk diluar sana, gadis dua tiga duduk mematuk diri di depan laptop mungil putih yang selalu setia mengerjakan apa yang seharusnya harus dia selesaikan lebih dari setahun yang lalu. Tapi selalu tertunda, ada-ada saja keriki-kerikil tajam yang walaupun kecil tetap saja menyakitkan dan menghalagi proses perjalanan gadis dua tiga untuk menyelesaikan.

Seperti kali ini, gadis dua tiga lagi-lagi berkhianat untuk mengabaikan "apa yang harus diselesaikan setahun yang lalu" dengan termenung mematut pantulan bayangan dirinya di kaca jendela. Di luar hujan begitu dahsyat. Air hujan seperti kawin dengan angin sehingga menimbulkan reaksi yang begitu mengerikan bagi gadis dua tiga. Awan-awan tembaga berparade. Angkasa menjadi ruang battle bagi hujan dan petir . Mungkin jika langit adalah lukisan, pelukisnya bahkan terpeleset oleh air yang disiram mendung. Jatuh dari langit yang ia lukis sendiri. Terkapar dan terpanggang oleh petir yang disketsanya.

Bunyi-bunyian air yang menabrak bumi seperti menampar gadis dua tiga. Berisik dan hempasan angin di jendela seperti mencuci otak gadis dua tiga. Dalam keheningan yang begitu sunyi dibalik perkawinan hujan dan angin tadi, gadis dua tiga tersihir sendiri dengan penampakan bayangan dirinya sendiri di jendela.

" Siapa kamu? kenapa kamu begitu kelabu?" Gadis dua tiga bergumam bertanya kepada sesosok pantulan di kaca jendela di depannya.

Kaca jendela itu seperti beretorika, begaung memekakkan telinga gadis dua tiga. Sosok pantulan yang ditanya hanya memandang pilu sendu. Beberapa detik kemudian terlihat butiran - butiran bening air mata jatuh dan mengalir anggun di wajah sosok pantulan jendela.


Gadis dua tiga terdiam. Sosok pantulan jendela pun ikut -ikutan diam. Hening untuk beberapa detik, sebelum perkawinan hujan dan angin kembali mengusik gadis dua tiga dan sosok pantulan di depannya. 


Gadis dua tiga menegakkan kepalanya dan menatap biji kelengkeng di mata sosok pantulan jendela kaca. Biji mata itu menjadi layar televisi yang menampilkan sosok bayangan dirinya seutuhnya. Bayangan yang mungkin selama ini telah hilang dan menjadi kelabu terhimpit dengan keegoisan jiwa dan penolakan terhadap semua yang ada di dirinya. Bayangan yang begitu nyata, nyata akan diri gadis dua tiga seutuhnya.

Gadis dua tiga berlutut terisak.

Betapa dunia selama ini membuatnya lupa? betapa dia begitu sibuk menanyakan pertanyaan kepada dunia. Betapa Ia terlalu direpotkan untuk menemukan jawaban di tempat lain, lupa bertanya kepada sosok pantulan di jendela kaca. Dan dia lupa betapa semua anugerah yang dia punya tidak semua orang yang bisa menikmatinya.



0 komentar:

Previous Post Next Post Back to Top