Rabu, 07 Desember 2011

Jangan Sombong..

Dalam sebulan kemaren aku banyak menemukan fakta dan realita yang terjadi di dunia dimana kita sekarang tinggal ini. Benar apa kata orang tua - tua. " Dunia itu Fana nak, dunia ga kekal". Semua kisah dan perjalanan anak manusia ini begitu misterius kurasa. Ga ada yang tau apa yang nantinya bakalan terjadi dan ga ada yang tau hari ini kita berada di belahan bumi mana dan esok kita berada di mana.

Jadi apa yang harus kita sombongkan?

* Punya wajah cantik atau Tampan??
    - Mungkin Topik ini paling sering dan sensitif untuk dibicarakan. Apalagi dengan keadaan dunia sekarang yang rata- rata memang memuja penampilan fisik. walalupun aku ga bisa munafik juga, kalau pertama kali yang dilihat dari seseorang itu pasti penampilan fisiknya. Tapi coba deh fikir fikir lagi buat sombong kalau udah punya kelebihan di bagian ini.

 Kisahnya berawal dari suatu senja dimana aku lagi enak-enaknya baca buku dan lenjeh - lenjeh ga jelas di kamar, tiba - tiba ada panggilan masuk dari temen, alias tetangga sebelah rumah dulunya. Dulu ni kakak senior terkenal banget sama kecantikan dan kemolekan fisiknya. Sayangnya karena dia begitu "mengetahui" kelebihan yang dia miliki akhirnya jadi semena- mena deh sama yang namanya makhluk lelaki. Dan bisa ditebak sekarang gimana kawan!! Dunia itu berputar!! ga selamanya kita berada diatas. Akhirnya dia dapat balasan alias karma yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dirasakan oleh lelaki yang dulu pernah dia sakiti.

Ngomong - ngomong masalah karma. Mungkin disisi ini aku lebih melihat karma sebagai hukuman dari Tuhan yang di balaskan di dunia kali ya. Sebagai seorang muslimah, aku percaya kalau Tuhan membalas setiap perbuatan manusia nantinya. Ada yang di balas di akhirat kelak dan ada juga yang di balas di dunia, ini yang mungkin di sebut Karma.

Senior tadi mengeluh dan menyesal atas perbuatannya, apalagi dengan umurnya sekarang yang mungkin sudah mulai berjalan menuju 28 tahun dia belum menemukan lelaki yang tulus dan mau diajak melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Aku cuma bisa diam mendengarkan keluhannya dan hanya bisa berdoa dalam hati semoga Allah segera mengirimkan lelaki yang baik untuknya kelak.

0 komentar:

Previous Post Next Post Back to Top